CERITA DEWASA MENJADI PELACUR POLWAN SEXY PART2

CERITA DEWASA MENJADI PELACUR POLWAN SEXY PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PELACUR POLWAN SEXY PART2, Hasrat-Bispak29 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, di saat dia lagi menanti anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta sebuah sengatan taser di uluhatinya membuat gontai maka dari itu dia tidak dapat menentang saat ditarik ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang disasarkan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo tidak aneh dengan ruangan penyelidikan. Dia beberapa kali mesti duduk di dalam ruang semacam itu, bertransaksi buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia malahan belum mengenali siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, bahkan juga dia juga mengaku kalaupun dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu jadi permulaan. Margo yang rata-rata gak sabaran dan berani menantang sekarang pilih mengkaji.

"Dia saat ini tinggal pada tempat Nuri. Saya ingin, kau monitor dia… Kau dan anak buahmu bisa memanfaatkan ia menjadi jasa uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba mengenai paras Margo. Orang ini bagus, berpikir Margo… dia bersua musuh yang jauh semakin kokoh dibanding dirinya sendiri.

"Anak buahku juga kerap ada seperti biasanya, memohon porsi darimu… serta kamu akan antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya pengen wanita itu dijarah berusaha keras… kau mesti mengatur sampai tamunya menjadi lebih beberapa dari tempat yang lainnya, meski sesungguhnya tanpa kontribusimu lantas ia pasti bakal jadi bintang di sana… Sebarkan informasi, sebarkan perihal dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya membulatkan tekad buat bertanya… "Mengapa kau mau membinasakan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepadamu?"

CERITA DEWASA MENJADI PELACUR POLWAN SEXY PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya ingin merusak dirinya sendiri, sampai jika waktunya telah tiba… dia bakal taat seluruhnya di diriku… Akan tetapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia mesti merasai apakah yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membuat Margo balik ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan tercenung…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Lakukan…"

Mira menyaksikan jika Margo menjadi pucat seusai terima telephone itu… serta Mira belum sempat memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, bikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengen urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simple itu, akan tetapi hatinya sedikit senang sebab dia dapat mengompori Margo untuk merusak Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Pembicaraan barusan membikin Margo amat takut. Lelaki itu serius iblis…

"Margo… tentu saat ini Mira udah memberinya badannya pada kamu menjadi bayaran untuk merusak Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo termenung.

Bagaimana dia dapat tahu?

"Kau dapat melaksanakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima areamu… silahkan siksa Sani, setubuhi bekerja keras, namun jangan pernah ia mati… Kau bisa mengajak Mira, agar ia ikut juga menganiaya Sani untuk melepaskan sakit hatinya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang lagi berbelanja sayur, cuman kenakan tank luar biasa serta celana pendek, gak terlampau memerhatikan Mira yang ada dekatinya. Dia memandang wanita itu persis seperti dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira beraga ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia lagi tak mau berbasa-basi. Juga sebetulnya dia sendiri gak memiliki banyak rekan di Kalirotan. Dia jadi lebih tertutup dalam pertemanan. Yang dia mau melakukan sekedar buka pahanya lebar-lebar, dan membebaskan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya secara optimal.

"Sani… saya ingin mohon bantuan tidak lama, saya ingin mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… mahfum banyak yg menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas pengin sekali menampik, akan tetapi Mira membekuk lengannya serta menariknya ke arah tempat yang rada sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali mengikut cara Mira menuju gang yang ia paham adalah sisi terkejam di Kalirotan, dan tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal untuk menawarkan diri pada tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka Sani terjatuh jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Saat si gadis bangun, dia bisa dengar kalaupun pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sebentar, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu bikin si gadis mengerjap karena silau. Dan sewaktu dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira setelah itu ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang gak dikira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira membikin Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menempati perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menabrakkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang menyengaja mengintai muka Sani tinggalkan sisa di muka mulus si eks polwan. Semula Sani memutuskan pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Tetapi instingnya untuk tetap bertahan kembali tampak. Demikian memperoleh kesempatan, Sani selekasnya berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa merendahkan, ya… terkecuali Margo…Ia melihat type perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. khususnya Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… style berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak lagi berlaga bagaikan orang polwan. Dia saat ini cuman bertanding menurut perasaan survival… dan ini cukup mengagetkan Margo, yang menginginkan jika pelacur yang paling menjadi perhatian ini punya ketrampilan berhadapan yang dapat membikin si perwira takjub. Akan tetapi, sederhana apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang tampak bila Mira mulai kelabakan. Sani sendiri mulai tampak kembali pada mode berlaganya yang dahulu.

Margo berikan tandanya pada seoang anak buahnya yang dengan bergas menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, menimbulkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis memandang paras Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah dan megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang lekas jatuh terduduk, serta Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, mengakibatkan Sani terjengkang serta mendekam kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang keras menyudahi cara Mira.

Rupanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira melihat Sani yang mengerang mengendalikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira ambil langkah maju.

CERITA DEWASA MENJADI PELACUR POLWAN SEXY PART2

Sekarang Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya buat berikan pelajaran di Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tapi saat ini dia mesti memikir dianya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dirinya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, akan tetapi sebuah kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati aba-aba yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling cemerlang. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah menarik tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, sampai menjilatinya… Serta terpenting lubang elok yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang peroleh kesenangan mirip, baik dari istri syah mereka atau pelacur yang lain memutuskan buat gak membebaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu mengangkut bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti bila saat ini kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta membikin selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan yang ditahan tertelungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terpasang bebas didepan lelaki bajingan yang terus berlakukan banyak buruh sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas gairah. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar cuma karena berbentuk susunan laporkan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih sebab tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya waktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya tambah kuat di saat Margo memerintah anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tanpa belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan serta pekikan memohon ampun Sani sekalipun gak digubris oleh Margo yang seperti membebaskan keberangan yang ditahannya sampai kini. Sewaktu lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cidera babatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menikamkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak karena babatan sabuk yang berulang-ulang di situ. Sani cuman dapat mengulet kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis lantaran keringat si kepala preman membikin perih bilur serta cidera di badannya. Sani cuman menggeletar meredam perih saat pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum pula usai saat ke-10 anak buahnya lekas masuk Sani yang cuma dapat mendesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser mengarah pribadi badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya terlihat patah dan dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya betul-betul kejam… tapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan hancur Mira masih bernafas meskipun cuman kadang-kadang.

"Saya udah molorangmu, Mira… namun kamu menantang aku…." tuturnya sembari bangun, menarik sisi kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira ibarat menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA MENJADI PELACUR POLWAN SEXY PART2

Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman bagimu," ucapnya sembari buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak memandang isi kandang yang dapat memuat 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terkaget karena paparan matahari bikin Mira merinding, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan semacam itu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah waktu badannya diangkat Margo serta disisihkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tapi dia tidak bisa bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat rasakan kesakitan tiada dapat kerjakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang tengah menyelesaikan Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis didesak mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… orang anak buahnya lagi menyikat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan benar-benar kasar. Margo melihat ke kegilaan di hadapannya, sampai laras sebuah pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri di depan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang memandang ekspresi muka beberapa kepercayaannya yang gak mengetahui takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya membuat nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi lukisan paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang gak lama pun ikuti jejak tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi grup yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendatangi pribadi yang tengah kembalikan pistol yang baru-baru ini membunuh Margo ke sarungnya.

"Posisi udah ditangkap, semuanya intimidasi telah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu menggangguk dan pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati pribadi badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya bercakap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit serta mengalami jarum I.V  di situ. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia menyaksikan kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih ganti menjaga badannya, mengembalikan seluruhnya cedera. Mereka dan beberapa dokter mengusahakan dengan seisi tenaga buat kembalikan keadaan Sani seperti yang lalu. Dan tugas mereka sesuai harapan. Waktu Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta melihat refleksi dianya sendiri di cermin, dia terpesona. Tidak ada satu cacat lantas yang gak dibenahi, sampai sejumlah bekas cedera di badannya anyar nampak bila jadi perhatian dari amat dekat. Lalu, dokter yang menjaganya ada serta bercakap,

"Selamat Nona, selekasnya anda sudah dapat pulang."

Sani kembali termangu… Ke mana dia bakal pulang? Dengan letoi Sani mengonsumsi makanan rumah sakit dan minum obat yang diberi kepadanya. Serta entahlah kenapa dia berasa begitu letih…. begitu sangat letih…

"Tempat tidur ini jadi tambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sekalian merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Lelaki itu pada akhirnya tiba jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersusah-hati, tangis berbahagia….

1 tahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi sedang melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, tentang penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tapi saat ini sudah jadi kebun penghasilan dianya, dengan hasil begitu mengesankan.

CERITA DEWASA MENJADI PELACUR POLWAN SEXY PART2

Serta lebih dibanding itu, semua rahasia beberapa client saat ini jadi milik dia, maka dari itu ia tambah top dalam berkuasa dibalik monitor walaupun ia saat ini udah pensiun. Tidak kenapa menyelesaikan karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak capai bintang; toh mereka-mereka yang memiliki bintang di pundak dapat ia pegang kapan saja, karena seluruh kartu ada pada tangannya. Tahun silam Ryoko divonis gampang, cuman satu tahun penjara. Memang tersebut hukuman maksimum untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko sudah jalani zaman hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama