CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BERJILBAB BODY SEXY

CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BERJILBAB BODY SEXY


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BERJILBAB BODY SEXY, Hasrat-Bispak29 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni seseorang mahasiswa di salah satunya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tersohor menjadi orang nerd yang tidak pedulikan wanita alias tidak pengen menjelimet dengan yang bernama doian, tapi hasrat seksku yang tidak tersalurkan ini makin menggelora tiap-tiap saya menyaksikan mahasiswi sekelasku yang punya badan-tubuh merayu, pada akhirnya tiap hal semacam itu berlangsung saya cuma dapat coli di rumahku sembari mengayalkan dapat ngentot sama mereka. Saya mempunyai kontol yang cukup mungkin menyenangkan untukku adalah sejauh 17 cm, gendut dan berurat.


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah orang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia merupakan bu rida, akhwat cadar lebar, belum menikah lantaran belumlah ada yang sesuai ujarnya, Awalnya dia mengajarkan di kelasku, dia kurang begitu menarik perhatianku lantaran badannya yang terus ditutupi hijab dan gamis panjangnya, tetapi semakin ke sini saya miliki fantasi khusus adalah dapat rasakann badannya.


Saya memikir bagaimana metodenya ya agar dapat cicipin badan beliau ini, saya mendapat buah pikiran buat menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, meski tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi paling tidak bisa lihat mukanya yang selalu tidak ingin kalaupun dijepret, ini siang saya lalu memperlancar ide itu, esok harinya saya ambil rekaman itu dan saya lihat dosen yang kumaksud lagi masturbasi gunakan sebuah dildo dengan memakai pakaian komplet di meja kerjanya


Lihat hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari berniat buat menggrebek beliau, saat area dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa nada,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mulai merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya nampak jika dia lagi horny berat, ke-2  tangannya masih di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak was-was, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin beberapa buku di sini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengin ngapain kamu?" Tuturnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau nampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengin apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh berang-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini miliki gairah besar pula ya" jawabku enjoy, "gak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat tiduri ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu meminta tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar tetapi ibu harus ikutin saya" ucapku sembari buka celana panjang dan cdku, terpasang kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "udah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sekian lama ini belum disentuh lelaki pikirku karena sangatlah halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak perlahan, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah gak boleh nangis sini lihat saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya buat menengok menyaksikan kontolku, kelihatan matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tetap tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dia kesukaran bernafas dan buka mulutnya, dengan gesit ku masukan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya tidak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya memarahi,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang tergelimpang di meja beliau serta merekam pekerjaan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan mau emosi karena dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya ketahan, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya. WAJIB 4D


Lantaran kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "ingin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang nampak kaki dan paha mulusnya


dia gak gunakan legging mestinya akhwat lain, dia cuma memanfaatkan cd punya motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya serta kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek masih yang sangat dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, sehabis kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sehabis kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia kelihatan menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tapi dia masih menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar bisa merekam aktivitas eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu memohon..sshh" ujarnya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya dengan tujuan untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sekejap kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu tidurin ibu!" Gertaknya, memandang dia menghardikku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BERJILBAB BODY SEXY


saya melecut memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku karena beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, memandangnya lebih mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya berganti jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya bertambah memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya tentang palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang dari sejak barusan merekam pekerjaan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,dilihat darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dia berdiri tegak dengan kontolku masih melecut memeknya, cadar lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab sebab keringat kami, kedengar nada telepon yang kutebak itu merupakan telpon seluler punya dia, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya


saya berasa kalau saya miliki sebuah buah pikiran hilang ingatan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk bertopang pada lututnya, saya masih tetap memecut memeknya tiada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian memajukan pahaku biar saya menyudahi pecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya serta berbicara "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian terus memaksakan jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung mencapai mobile phonenya dengan status menungging berpijak pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera tadi ketinggal di meja dosen lain. WAJIB 4D


kusaksikan dia cepat mengangkut telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara lembut untuk berikan keasyikan buatnya, "pengen jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker telephone selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya was-was, "eeenng tak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah lantaran saya tidak menyudahi pacuanku di memeknya, "oh baik mbak, berhati-hati ya" tutur adiknya di telpon, "hhmm iya dek" tuturnya. Mengenal telephone itu sudah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Ingin ngapain kamu disana? !" Ujarnya was-was, lantaran kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruhnya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah kendati kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi untuk memberinya orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu hingga" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak dibanding yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat pacuanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


seusai bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku dan badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat hasrat barusan, hijab panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan bajuku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tak boleh kadu siapa saja jika tak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yaitu 4 hari sehabis momen pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yakni salah orang dosen anyar di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" sebab saya terus memakai hijab panjang dibarengi gamis serta rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari ialah beberapa waktu sesudah saya merasakan bencana pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya mesti pulang rada malam seputar jam 9 malam sebab banyak pekerjaan yang penting kuselesaikan ini hari. Karena udah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen sudah tak bekerja kembali, jadi saya memastikan untuk pulang memanfaatkan bis transkota, kumenunggu kira-kira 10 menit di halte depan universitas serta selanjutnya ada sebuah bis transkota yang bakal kutumpangi, kutidak mencermati jika bis itu dipenuhinya oleh lelaki, serta cuma sedikit ada wanita, tapi karena saya takut apabila naik angkot jadi saya beranikan diri untuk menggunakan bus itu, saya tidak mendapatkan bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan handphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terikat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama