CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA MENAWAN PART8

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA MENAWAN PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA MENAWAN PART8, Hasrat-Bispak29 Tau-tau saya jadi ingin ketahui apa yang berlangsung padaku barusan saat lagi saya semaput. Karenanya saya ambil hpku, dan mengontak telephone rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku saat saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijakin  bisa", kataku perlahan.

"Iya non…", Sulikah menyetujui, serta kudengar nada gagang telephone yang ditempatkan.

Sejenak saya tunggu, serta selesai saya dengar nada Wawan, saya selekasnya bertanya iktikadku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya tidak sadarkan diri?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam tunggu Wawan memaparkan tingkah lakunya.

"Barusan non tiba-tiba tak sadar diri. Saya serta semua sampai terkejut non, selalu kami seluruh coba bangunin non Eliza, namun hingga sampai kurang lebih sepuluh menit juga non masih tetap gak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku mau tahu.

"Ya, jujur saja mulanya saya dan lainnya menyangka non pura pura. Saya coba menggelikani pinggang non, tetapi non diam saja. Terus saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih gak sadar, jadi Suwito dan Bijakin  saya suruh tolong bangunin non. Terus mereka ngeremasin susu non Eliza. Hingga sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Sudah mengetahui saya tidak sadarkan diri, malahan diedel edel seperi itu. Selalu setelah itu bagaimana ceritanya hingga sampai Cie Natalia ada?", dengan sedikit geram saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tetapi saat ini saya malahan terangsang mengayalkan tindakan mereka bertiga itu.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA MENAWAN PART8

"Yah non… barusan saja saya cemas lihat non gak sadar. Kalaupun tahu non tidak apa apa dan selanjutnya dapat sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga sampai bahagia. Belum pula Suwito dan Berbudiin yang ngomel tidak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini malahan dapat bisanya selalu cerita sembari menggerundel.

Tetapi hatiku makin tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengayalkan mereka bertiga yang justru repot menjarah badanku tanpa peduli kalau nona majikan mereka ini lagi jatuh semaput.

Pikiranku sedikit melayang-layang, dan saya bakal meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri di saat klakson mobil berada di belakang menyadarkanku serta membuatku terperanjat 1/2 mati. Karenanya saya meluncurkan mobilku dan menyisih sementara, karena saya was-was pikiranku kembali kisruh di saat dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja nyatanya barusan saya tengah stop di lampu merah waktu saya tergoda kalimat Wawan barusan. Serta yang lebih utama, untung saja barusan itu saya gak hingga telanjur bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani memikirkan peluang ada orang yang melihatku pas saya lakukan perbuatan segila itu, yang mungkin bisa berikan peluang ke orang itu buat memperbanyak kesulitan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Udah telah! Tidak boleh melebar terus! Diberikan pertanyaan masalah Cie Natalia kok…", dengan sedikit menyentak buat menyingkirkan nafsu birahi yang menghinggapiku, saya minta Wawan menyambung ceritanya seusai kupastikan status mobilku aman di tepi jalan ini.

"Nach kami jadi semakin kebingungan, pengen membawa non ke dokter, kami takut diberi pertanyaan tanyain, lagian kami kan gak punyai uang non. Lagi kebenaran non Natalia telpon, nanyain non. Kami katakan saja non Eliza kembali sakit, dan saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Terus non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, dan habis Sulikah menggunakankan pakaian tidur non, kami baringkan non di dipan, lalu tunggu non Natalia ada. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kata-kata mereka. Untung saja mereka pakaikan pakaian tidurku barusan, jadi saya gak hingga ditemui pada kondisi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Dan karena saya sudah tahu perihal semuanya yang mau kuketahui, karena itu saya memutuskan untuk tutup telephone.

"Ya telah jika getho. Ini hari saya tidak pulang, jadi gak butuh dinantiin. Sudah dahulu Wan…", kataku dan saya bakal menekan tombol end call saat kudengar suara Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya menghardik dan tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali meluncurkan mobilku dengan lumayan kuat buat susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami hingga sampai di dalam rumah Cie Natalia lebih kurang jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacaukank menyepakati. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya seluruh barangku telah ada dalam kamar Cie Natalia. Tentunya sandal dan sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja merapikan barang barangnya. Bertepatan Cie Cie pengin pergi lihat sama teman-teman, kamu pengen gak turut Cie Cie pergi tonton?", bertanya Cie Natalia waktu saya mulai merapikan barang bawaanku.

Saya sedikit sangsi. Saya lagi tunggu telephone Andy. Bila saya turut Cie Natalia, saya gak segera bisa bercakap dengan lepas di Andy. Tetapi saya gak dapat mendapatkan argumen yang baik, jadi saya memutus untuk bercakap jujur di Cie Natalia.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA MENAWAN PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza gak dapat turut. Eliza kembali nungguin kawan Eliza yang janji ingin telephone selekasnya", dengan enggan saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Saat sama rekan? Hayo… rekan apa kawan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuman dapat menunduk sekalian tersenyum malu.

"Tidak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya sudah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia minta pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya menggangguk puas.

Secara singkat, selanjutnya Cie Natalia pergi bersama kawan temannya, sementara itu saya santai di kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya gak kesepian, karena Andy menghubungiku saat pukul delapan malam. Dan bercakap dengan Andy betul-betul membahagiakan. Saya tidak mengira Andy yang pendiam itu nyatanya pintar melucu serta kerap membuatku ketawa.

Kami mengulas berbagai hal, dan sama-sama menceritakan terpenting terkait beberapa insiden di kelas kami masing-masing. Tidak berasa kami mengobrol hingga jam sebelas malam. Sebetulnya kami duanya sama belum mengantuk, atau sekurangnya saya belum terasa mengantuk.

Tetapi saya gak sedap karena Andy telah menghubungiku kelamaan, kasihan pun kalaupun pulsanya habis bertambah banyak. Toh saya kan masih dapat bersua dengan Andy sehari-hari di sekolah? Sampai, esok saya dapat berjumpa dengan Andy di gereja kalaupun saya ada untuk kebaktian yang diawali di waktu 1/2 sepuluh siang.

"Andy, telah malam nih… aku…", rasanya malas pula, tetapi saya mau tak mau mengucapkan ini.

"Oh iya… sudah malam… namun esok saya bisa telephone kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharap, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu-malu, dan hatiku suka sekali.

Kami berdua duanya sama sempat termenung sejenak.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Tidak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas saat saya sampaikan ucapan kata senang barusan.

"Mm… jika getho telah dahulu dech Eliza… hingga esok ya… bye bye…", Andy minta pamit padaku.

"Iya… hingga esok Andy… bye", kataku tutup perbincangan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sekalian tersenyum senyuman saya mengatur barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharapkan Andy memang sungguh-sungguh menggemariku. Saya mengharap gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah bila saya mengharapkan Andy betul-betul jadi pacarku?

Selesai segalanya usai, saya berpindah busana tidur. Busana kotorku telah kutaruh di kantung plastik yang kusiapkan. Sekarang saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat tebersit di pikiranku, apa ya yang telah dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terkenang akan nasib jelek yang menerpa diriku saat saya mesti pasrah disetubuhi oleh 5 orang pekerja dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly serta Cie Stefanny harus layani mereka?

Tau-tau saya sadar dapat gempuran hasrat yang menyerang badanku saat lagi saya mengandaikan semuanya, karena itu saya usaha mengubah pikiranku dari 3 pacarku itu melalui cara melihat TV. Namun sesudah cukup lama saya lihat TV di kamar Cie Natalia ini, tiba-tiba saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA MENAWAN PART8

Kupikir Cie Natalia gak dapat berkeberatan bila saya tidur lebih dulu. Serta saya telah malas untuk ingat ingat terkait peristiwa apa yang sudah menempaku sepanjang hari ini. Karena itu saya mematikan TV itu dan saya tiduran disamping kiri dipan Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang dipenuhi dengan kegiatan sex ini.

Sempat terbayang dalam pikiranku, barusan saya belum mengontak papah mamaku.

Tetapi, ah… mereka pasti pula belum pulang ini hari, jadi kupikir tak apa apa kalaupun esok saja saya anyar memberitahu mereka. Toh saya bermalam di dalam rumah kerabat sendiri. Apalagi saya sangat mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', kabur samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka seorang.

Tentu itu Cie Natalia yang anyar pulang. Tetapi saya udah terlampau malas untuk kembali bangun cuman buat menegur Cie Natalia. Saya selalu pejamkan mataku, serta selang berapa saat saya udah tertidur lelap.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama